Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Rahul, Dapil Riau I
PEKANBARU - Kinerja Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, kembali ditantang legislator. Kali ini legislator dari Senayan DPR RI, Muhammad Rahul, meminta Kapolda Riau, menutup semua tempat hiburan malam (THM) di wilayah hukumnya, tanpa terkecuali saat bulan suci Ramadan.
Tujuannya, selain menjaga kekhusyukan umat Islam dalam menunaikan ibadah selama Ramadan, juga dirinya banyak mendengar tempat hiburan yang tidak menerapkan protokol covid 19.
Sehingga menyebabkan kerumunan, yang tentunya berpotensi menimbulkan penularan virus corona.
"Yang paling fatal lagi saat ini, tempat hiburan malam tersebut, menjadi sarang transaksi dan peredaran narkoba. Saya harap dapat ditindak tegas," kata Muhammad Rahul, Rabu (14/4/2021) saat wawancara via Ponsel.
Bukti sahih bahwa Riau kini menjadi langganan peredaran narkoba, dari beberapa provinsi di Indonesia, sebut Muhammad Rahul, dari hasil penangkapan Polda Riau dan jajaran dalam beberapa bulan terakhir.
Sepanjang Maret 2021 lalu, setidaknya Polda Riau berhasil menangkap 12 tersangka, dengan tbarang bukti narkotika jenis sabu seberat 80,24 kg dan pil ekstasi sebanyak 68.636 butir.
Bahkan sebelumnya, dalam Operasi Antinarkoba pada 18 Februari hingga 11 Maret 2021, Polda Riau berhasil membekuk 463 pelaku tindak pidana narkotika, dengan 316 kasus. Belum lagi penangkapan sebelumnya. Dari semua kasus tersebut, terdapat tiga oknum Pamen Polda Riau berpangkat Kompol (komisaris polisi), yang terlibat, dan kini sudah ditangkap.
"Persoalan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Riau sekarang, sudah mencapai situasi yang sangat mengkhawatirkan," tambah Wakil rakyat asal Dapil Riau I ini.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga memastikan, bahwa korban penyalahgunaan narkoba tersebut, bukan hanya pada orang pekerja, mahasiswa saja. Tapi sudah sampai pada pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD).
Karenanya, demi keselamatan generasi bangsa, masih kata Muhammad Rahul yang juga Anggota Komisi III DPR RI ini, dirinya meminta keseriusan Polda Riau, dalam menyisir tempat-tempat hiburan yang masih beroperasi saat ini.
"Kita juga minta Polda Riau serius menjaga perbatasan laut, terutama di perbatasan Dumai, Bengkalis, Rohil, serta Siak. Termasuk yang paling banyak sekali saya dengar, narkoba ini masuk dari Tembilahan Inhil. Sebab di Inhil banyak sekali jalur-jalur tikus yang memudahkan barang terlarang tersebut masuk bebas," terangnya menegaskan.
Lebih lanjut politisi muda ini meminta juga, agar perhatian Kapolda Riau dalam memberantas barang-barang terlarang, supaya menjadi prioritas lagi.
"Sejauh ini kinerjanya kita apresiasi. Namun kita ingin kinerja ini lebih lagi, termasuk menindaklanjuti laporan masyarakat, terutama di wilayah Inhil, sampai hari ini barang ilegal yang masuk tanpa diketahui polisi. Termasuk halnya minyak juga banyak yang diselundupkan dari Tembilahan Ini. Saya ingin tahu Kapolres-nya (Inhil), tahu atau hanya tutup mata saja," pintanya menegaskan.***