Foto: Foto bersama pelatihan inovatif yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), oleh Tim Dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIR, di SMAN 2 Tapung Hilir. Ist
TAPUNG HILIR, RAJARIAU- Tim Dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIR, sukses menggelar pelatihan inovatif yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), di ruang pertemuan SMAN 2 Tapung Hilir, Rabu (25/9/2023) lalu.
Kegiatan ini ditaja sebagai upaya meningkatkan pendidikan literasi di SMAN 2 Tapung Hilir, Kampar, Riau. Untuk diketahui, pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru-guru, dengan keterampilan merancang soal literasi, yang lebih interaktif dan bermutu.
Dosen PBSI UIR yang berperan sebagai fasilitator pelatihan ini Muhammad Mukhlis SPd MPd, Latif SPd MPd, Dr Asnawi SPd MPd dan beberapa orang mahasiswa lainya.
Acara ini diikuti oleh seluruh guru bahasa di sekolah tersebut. Hadir juga dalam kegiatan Kepala Sekolah SMAN 2 Tapung Hilir Khairuddin MPd, sekaligus membuka acara.
"Kami menyambut positif pelatihan ini. Kami sangat berterima kasih kepada Dr Maria Susanti atas inisiatifnya dalam memberikan pelatihan yang sangat bermanfaat ini. Kami yakin bahwa keterampilan baru yang diperoleh para guru akan berdampak positif pada perkembangan literasi siswa di sekolah kami," katanya.
Mukhlis menambahkan bahwa satu keunikan dari pelatihan ini adalah, penggunaan kecerdasan buatan yang dikenal dengan sebutan ChatGPT, sebagai alat bantu dalam merancang soal literasi.
"Dalam sesi pelatihan, tim dari dosen PBSI UIR membimbing para guru dalam memanfaatkan ChatGPT, untuk menciptakan soal-soal literasi yang lebih menarik dan relevan bagi siswa," paparnya.
ChatGPT, yang merupakan teknologi terbaru dalam pemrosesan bahasa alami, dapat menghasilkan soal-soal dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dan memberikan variasi yang lebih luas.
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Muhammad Mukhlis menjelaskan, bahwa penggunaan kecerdasan buatan seperti ChatGPT dalam merancang soal literasi, dapat membantu guru-guru dalam menghasilkan soal yang lebih bervariasi, mendorong pemahaman yang lebih mendalam, dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar bahasa Indonesia.
Ke depan Mukhlis berharap, pelatihan ini bukan hanya membantu guru-guru untuk lebih mahir dalam merancang soal literasi, tapi juga merupakan langkah maju dalam pemanfaatan teknologi AI dalam pendidikan di Indonesia.
"Tentunya, para guru yang mengikuti pelatihan ini berharap, dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran literasi di SMAN 2 Tapung Hilir. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah, langkah-langkah seperti ini terus memperkuat pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pengembangan literasi bagi generasi muda," harapnya. (rilis).