PHRI Riau Gelar Sosialisasi Fasilitasi Penerbitan Sertifikasi Halal Gratis Untuk Pelaku UMKM

Kamis, 14 Agustus 2025

Foto:PHRI Riau bekerjasama BPJPH taja Sosialisasi Fasilitasi Penerbitan Sertifikasi Halal Gratis Untuk Pelaku UMKM di Hotel Resty Pekanbaru, Kamis (14/8).

PEKANBARU, RAJARIAU- BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Riau, menggelar kegiatan Sosialisasi Fasilitasi Penerbitan Sertifikasi Halal Gratis untuk Pelaku UMKM, di Hotel Resty Pekanbaru, Kamis (14/8/2025).

Kegiatan ini menghadirkan seratusan lebih pelaku UMKM binaan perhotelan, Ketua Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Riau Khairulnas, Ketua BPD PHRI Riau Ir Nofrizal MM plus pengurus, dan pihak terkait lainnya.

Para peserta kegiatan tampak antusiasme tinggi, mengikuti sosialisasi ini, bahkan langsung dilakukan pendataan kepada pelaku UMKM.

Ketua BPD PHRI Provinsi Riau Ir Nofrizal MM menyampaikan, kegiatan ini dilakukan kerjasama PHRI dengan BPJPH Riau, secara gratis.

"Maka sasarannya pelaku UMKM yang menjadi binaan dari perhotelan. Jadi hotel yang ada, kita lakukan pembinaan atas dasar kebersamaan, bagaimana hotel tersebut bisa melakukan kerjasama dengan masyarakat sekitar," terang Nofrizal di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut disampaikan, dengan kerjasama itu pihaknya mengajak pelaku UMKM untuk lebih bersemangat, sehingga usaha mereka bisa berkembang, dengan menjual produk yang halal.

Tentunya, produk halal ini difasilitasi oleh BPJPH, dengan sertifikasi halal gratis. Hal ini sudah dilakukan pembimbingan.

"Tapi ternyata, masih banyak yang belum memiliki NIB (nomor induk berusaha). Dengan itu, kita minta lakukan proses NIB, kemudian baru diproses sertifikasi halalnya," terang Nofrizal.

Nofrizal juga menjelaskan, bahwa sebenarnya sertifikasi awal ini, sudah dari dulu. Karena daerah Riau dan Kota Pekanbaru, mayoritas berpenduduk muslim. Tapi selama ini selalu diabaikan.

Namun sertifikasi halal ini sangat dibutuhkan, karena negara-negara yang seperti mayoritas non muslim, sudah lebih dulu menyiapkan sertifikasi halal untuk produk mereka.

Sehingga produk mereka dapat di ekspor ke daerah mayoritas muslim. Sementara di Riau, mayoritas muslim. Namun produknya masih banyak belum memiliki sertifikasi halal.

"Setidaknya dengan adanya program ini, nanti harapan kita pengusaha yang berskala besar, selalu menggandeng pengusaha UMKM, seperti hotel bisa mengambil produk yang bersertifikasi halal, bisa di pajang di hotelnya, dan juga oleh-oleh untuk wisatawan yang menginap di hotel tersebut," terangnya lagi.***