PEKANBARU, RAJARIAU- Bakal calon Wali Kota Pekanbaru M Noer MBS, terus gencar minta dukungan kepada masyarakat Kota Pekanbaru. Kali ini, M Noer bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Kabupaten Kampar, Prof Ilyas Husti MA Selasa (16/7/2024) di Kampus Pasca Sarjana UIN.
Pertemuan dua senior tokoh Kampar ini, jelas membahas bagaimana sosok ideal pemimpin Kota Pekanbaru ke depan. Khusus M Noer sendiri, tentunya meminta dukungan dan doa dari sang profesor, untuk maju di Pilwako Pekanbaru nanti.
Bagaimana pun sosok Ilyas Husti selain tokoh masyarakat Kampar, juga sebagai akademisi yang juga Direktur Pasca Sarjana UIN Suska Riau, plus Ketua MUI Riau.
Menurut Ilyas Husti, kehadiran M Noer untuk maju di Pilwako Pekanbaru dinilai langkah yang sudah tepat. Apalagi mulai aktif dengan melalukan silaturahmi, bertanya kiri menganan (mendatangi tokoh-tokoh atau orang yang dituakan) untuk minta masukan dan arahan maju Pilkada.
"Saya katakan Ini langkah awal yang bagus, soal figurnya tidak perlu diragukan. Karena dia pejabat karir, bukan di karbitan," kata Prof Ilyas kepada wartawan.
Ya, berkarir mulai dari Lurah hingga menjabat sebagai Sekda Kota Pekanbaru di masa kepemimpinan Firdaus - Ayat.
"Pak M Noer sudah masak lewat proses nya. Artinya bagaimana memenej masyarakat, dia sudah tahu persoalan masyarakat mulai dari bawah. Apalagi dia sudah melalang buana bertugas, dan tidak hanya di Pekanbaru," tambah Ketua MUI Provinsi Riau ini.
Masih menurut Ilyas Husti, termasuk kematangan dan wawasan, M Noer memilikinya. Apalagi tentang ilmu pemerintahan sudah menjadi keahliannya. Track recordnya lulusan APDN ilmu Pemerintahan, menjadi modal yang tak dimiliki calon lain. Belum lagi dari sisi birokrasi dia sudah matang dengan proses yang sudah diemban.
Tidak sampai di situ, Prof Ilyas Husti menyebutkan, di bidang keagamaan, mantan Kadisdukcapil Pekanbaru ini pernah mendirikan masjid paripurna, bahkan terbaik nomor dua nasional setelah Kota Mataram. Ini sudah dirasakan oleh masyarakat adanya masjid paripurna.
"Artinya kalau tidak ada support dari Pak M Noer, maka masjid-masjid di Pekanbaru tidak akan seperti sekarang," paparnya.
Disampaikannya juga, dulu Pemko Pekanbaru mendirikan Masjid Paripurna ini dengan tujuan mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat pembinaan iman dan ibadah serta akhlak masyarakat melalui kegiatan ibadah, imrah dan ri'ayah. Dan ini dapat terwujud sampai saat ini masih aktif di Bumi Melayu ini.
Begitu juga untuk generasi muda, dan juga kelompok sosial, M Noer adalah ketua PMI.
"Saya dengar PMI ini masuk rekor MURI dengan kepedulian sangat tinggi di masa dia menjabat sebagai Sekdako Pekanbaru," terangnya.
Soal program, tambah Prof Ilyas Husti, jika sekarang ada program Pekanbaru cerdas lewat pendidikan gratis, Pekanbaru Sehat, itu sudah ada di zamannya. Sekarang tinggal melanjutkan saja, karena ini program-nya dulu.
"Saya menilai, semangat maju itu luar biasa. Sepertinya dia ingin membuat Kota Pekanbaru lebih baik lagi. Dia punya kemampuan, dilihat dari semua sisi ada dan dia sudah masak (matang). Baik itu dari segi birokrasi, sosial, agama, dan pengalamannya," paparnya lagi.
Diketahui, pada era Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah (alm) dan Firdaus MT, Kota Pekanbaru sudah bagus. Di zaman Wali Kota Firdaus MT, Sekdanya M Noer MBS lah yang banyak mengisi program-program pembangunan. "Ada banyak pembangunan, itu merata tidak menumpuk di satu titik saja. Gunanya adalah untuk ekonomi merata juga," akunya. (***)